Sunday, July 24, 2011

Peziarah Makam Gus Dur Meningkat

Ketika Anda berpikir tentang
, apa pendapatmu pertama? Aspek mana
penting, yang penting, dan mana yang bisa Anda ambil atau meninggalkan? Anda akan hakim.
JOMBANG, KOMPAS.com " Peziarah di makam mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di kompleks Pondok Pesantren Tebu Ireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, cenderung meningkat menjelang Ramadhan 1432 Hijriah.

"Peningkatan jumlah peziarah sudah terjadi sejak sebulan lalu, sejak liburan sekolah," kata petugas keamanan makam Gus Dur, Teguh Santoso (29), di Jombang, Senin (25/7/2011).

Ia menjelaskan, peziarah berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Peziarah tidak hanya berasal dari Jawa dan Madura, tetapi juga Kalimantan dan Sumatera.

Mereka, katanya, tidak hanya datang secara berombongan dengan menggunakan bus dan kendaraan umum, tetapi juga kendaraan pribadi roda empat dan roda dua.

"Sudah tradisi, sebelum ada makam Gus Dur, kompleks pemakaman ini menjelang puasa juga selalu ramai dikunjungi peziarah," katanya.

Seorang petugas posko tamu makam Gus Dur, Kholilo (35), menjelaskan, peningkatan jumlah peziarah yang terjadi sejak sebulan yang lalu tersebut berkisar 3.000 orang per hari.

Pada hari biasa, katanya, jumlah peziarah berkisar 2.000 orang per hari, kecuali pada hari libur, Minggu, atau Jumat Legi.

Jika Anda menemukan diri Anda bingung dengan apa yang Anda sudah membaca hingga saat ini, jangan putus asa. Semuanya harus jelas pada saat Anda selesai.

"Terutama pada Jumat Legi dan hari libur seperti Minggu, peziarah selalu ramai," katanya.Namun, menurut dia, jumlah peziarah yang datang ke makam Gus Dur akan menurun drastis memasuki masa puasa.

"Dan ramai kembali setelah hari raya Idul Fitri," katanya.

Ia menjelaskan, jalan menuju lokasi makam Gus Dur ada dua titik yaitu melalui tepi Jalan Raya Jombang-Batu, Malang, yang hanya berjarak sekitar 100 meter.

Jalan lainnya, katanya, melalui lokasi parkir kendaraan bus di selatan makam Gus Dur dengan jarak tempuh relatif agak jauh.

Hingga saat ini, katanya, para peziarah masih lebih senang memarkir kendaraannya, tidak terkecuali bus, di tepi Jalan Raya Jombang-Batu, Malang, yang mengakibatkan kendaraan lainnya yang melintas di kawasan setempat terpaksa berjalan merayap.

Ia mengatakan, pembenahan lokasi parkir peziarah masih menunggu rampungnya pembangunan lapangan parkir di atas tanah seluas 5 hektar, yang lokasinya di selatan makam Gus Dur.

Ia memperkirakan, pembangunan infrastruktur seperti lapangan parkir, museum, dan perpustakaan rampung pada 2014.

"Kalau lapangan parkir rampung, kemungkinan kendaraan dilarang parkir di tepi jalan raya di sini," kata Teguh.

Apakah ada benar-benar ada informasi tentang
yang nonesensial? Kita semua melihat hal-hal dari sudut yang berbeda, sehingga sesuatu yang relatif tidak signifikan untuk yang satu akan sangat penting untuk yang lain.

No comments:

Post a Comment