Saturday, May 7, 2011

Keluarga Pramugari Bertolak ke Papua

Artikel menarik alamat beberapa isu kunci tentang
. Pembacaan yang cermat bahan ini bisa membuat perbedaan besar dalam bagaimana Anda berpikir tentang
.
SEMARANG, KOMPAS.com - Berita jatuhnya pesawat Merpati Airline MA-60 di perairan Kaimana, Papua, membuat kesibukan di suatu rumah di Jl. Bustaman, Semarang. Selain memantau pesawat televisi, keluarga yang tinggal di rumah itu juga repot kedatangan tamu dari para tetangga.

Ya, rumah itu adalah tempat tinggal Sumayani, salah satu pramugari di pesawat naas tersebut. Kesibukan mencapai puncaknya, Minggu (8/5/2011) dini hari, ketika anggota keluarga bersiap terbang ke Papua, menjemput jenazah Sumayani.

Menurut Aris, adik korban, pihak keluarga mengetahui peristiwa naas itu awalnya dari televisi. Namun tidak percaya begitu saja, hingga ada utusan khusus dari maskapai Merpati Nusantara yang menyampaikan berita duka itu secara langsung.

Sejujurnya, satu-satunya perbedaan antara Anda dan para ahli
adalah waktu. Jika Anda akan menginvestasikan waktu sedikit lebih dalam membaca, Anda akan yang lebih dekat ke status ahli ketika datang ke
.

"Karena tak ada penerbangan khusus dari Semarang, kami akan lewat Yogya,"kata Aris, Minggu dini hari tadi. Kemungkinan besar yang akan berangkat ke Papua adalah suami korban Rano Adhi Nugroho, dan ibu korban Suratmi."Tadi sebelum peristiwa Mas Adhi, suami Mbak Yani sempat telepon. Kemungkinan besar itu pas mau berangkat. Tapi saya tidak tahu apa yang dibicarakan," kata Aris.

Sumayani adalah anak sulung pasangan Suratmi dan Samin (alm).Ia menikah tahun 2006 namun hingga kini belum dikaruniai anak. Ia bergabung di Merpati Airlines sebagai pramugari sejak tahun 2002. Menurut Trisnanto yang menjadi juru bicara keluarga, pihaknya tak mendapatkan firasat apapun sebelum peristiwa terjadi.

"Kami tahu secara resmi sekitar jam 18.30, setelah ada utusan dari pihak Merpati. Mereka datang selain memberi kabarjuga menyampaikan duka cita," kata Trisnanto.

Pesawat Merpati Nusantara MA-60 jatuh dari ketinggian 15.000 kaki ke laut di dekat Bandara Kaimana, Provinsi Papua Barat, Sabtu (7/5/2011) sekitar pukul 14.00 WIT, diduga akibat cuaca buruk.Jatuhnya pesawat yang terbang dari Sorong menuju Kaimana tersebut menewaskan seluruh penumpang yang terdiri dari enam kru pesawat, 18 penumpang dewasa, satu anak-anak, serta dua bayi.

Harinya akan datang ketika Anda dapat menggunakan sesuatu yang anda baca di sini untuk mendapatkan dampak yang menguntungkan. Kemudian Anda akan senang Anda mengambil waktu untuk mempelajari lebih lanjut tentang
.

No comments:

Post a Comment