Friday, September 9, 2011

Ratusan Ekor Ayam Mati di Ende

Apakah Anda pernah bertanya-tanya apa sebenarnya dengan
? Informatif laporan ini dapat memberikan Anda wawasan tentang semua yang anda pernah ingin tahu tentang
.
ENDE, KOMPAS.com -- Sedikitnya 500 ekor ayam dalam dua minggu terakhir di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, mati. Kematian ayam tersebutdiduga disebabkan oleh penyakit Newcastle Diseases (ND) dan Salmonellosis.

Banyaknya ayam yang mati ditemukan di wilayah Kelurahan Tanjung dan Paupanda,Kecamatan Ende Selatan, di daerah pesisir selatan Ende. 

"Saya heran penyakitapa ini, sebab pengalaman tahun sebelumnya meski ayam sakit masih bisa disembuhkan, karena gejalanya kelihatan. Kali ini serangannya sangat cepat dan terkesan mendadak. Ada yang terlihat sehat, taklama setelah makan, ayammati dengan posisi kaki ke atas. Ada pula yang malam bertengger di pohon, paginya sudah jatuh mati," tutur Judan Ismail, warga Kelurahan Paupanda, Jumat (9/9/2011) di Ende.

Ayam milik Judan dari jenis ayam bangkok sebanyak 16 ekor, semuanya mati. Padahal ayam itu juga menjadi sandaran ekonomi keluarganya. Sepasang ayam bangkokkalau dijual seharga Rp 250.000.

Sementara bagi warga Paupanda dan Tanjung,umumnya tiap keluarga memelihara ayam. Selain untuk kebutuhan sendiri, misalnya untuk keperluan acara adat, juga dijualdi pasar. Harga ayam kampung atau ayam lokaldari wilayah setempat biasanya dijual seharga Rp 50.000 per ekor.

Gasim Syamsudin, Ketua Kelompok Peternak Ayam Tau Pawe di Kelurahan Paupanda mengungkapkan, kematian ayam itu mulai terjadi beberapa hari sebelum lebaran pada 30 Agustus 2011.

Sejujurnya, satu-satunya perbedaan antara Anda dan para ahli
adalah waktu. Jika Anda akan menginvestasikan waktu sedikit lebih dalam membaca, Anda akan yang lebih dekat ke status ahli ketika datang ke
.

"Sampai sekarang masih ada beberapa ayam milik warga yang mati. Sebagai antisipasi ayam milik anggota yang masih hidup dipindah sementara ke tempat yang agak jauh dari sini,"kata Gasim.

Menurut Gasim, kelompok yang dipimpinnya beranggotakan 15 orang, dan tiap anggota rata-rata mempunyai 40-60 ekor ayam. Namun dengan banyaknya ayam yang mati,tiap anggota saat ini rata-rata hanya mempunyai 5-6 ekor ayam.

"Umumnya ayam yang mati yang dilepas dari kandang, sedangkan yang tinggal di dalam kandang tetap sehat,"ujar Gasim.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Ende Uran Muhidin menyebutkan, kasus kematian ayam juga terjadi di wilayah Kecamatan Wolowaru.

Dari gejalanya, ayam pusing-pusing lalu ambruk, dari paruhkeluar lendir, juga berak putih kapur mengindikasikan terkena penyakit NDyang penyebarannya oleh virus,dan Salmonella pullorum yang disebabkan oleh bakteri. "Penyakit ini biasa menyerang saat peralihan musim," ujar Uran.

 

 

Semoga bagian di atas telah berkontribusi untuk pemahaman Anda tentang
. Berbagi pemahaman baru Anda tentang
dengan orang lain. Mereka akan berterima kasih untuk itu.

No comments:

Post a Comment