Wednesday, March 23, 2011

Penghargaan dari Jepang: Keluarga Rita Kaget

Artikel menarik alamat beberapa isu kunci tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah. Pembacaan yang cermat bahan ini bisa membuat perbedaan besar dalam bagaimana Anda berpikir tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah.
SEMARANG, KOMPAS.com - Rita Retnaningtyas (35), seorang perawat asal Semarang mendapat penghargaan dari Pemerintah Jepang, karena dedikasinya terhadap pekerjaan dan kemanusiaan.

Bambang Wagiman, suami Rita mengaku tidak menyangka istrinya memiliki keberanian untuk bertahan di Rumah Sakit Miyagi International dan menolong pasien dibanding menyelamatkan diri.

Dihubungi via telepon, Rabu (23/3/2011) kemarin, Bambang sudah berada di Jakarta guna menjemput istrinya. Ia mengaku mendengar istrinya mendapat penghargaan dari Pemerintah Jepang justru dari wartawan. "Sepanjang hari ini, saya sudah menerima telepon beberapa kali oleh teman-teman anda," kata Bambang Wagiman.

Saya percaya bahwa apa yang Anda telah membaca sejauh ini informatif. Bagian berikut ini harus pergi jauh ke arah membersihkan setiap ketidakpastian yang mungkin tetap.

Kabar menggembirakan itu, disambut suka cita oleh dua buah hatinya, Septiawan Putra Kusuma (12) dan Abian Haikal Caesario (7). Rita Retnaningtyas bekerja di Miyagi Nasional Hospital sejak tahun 2009.

Kali ini Rita pulang karenamemang seluruh TKI diijinkan dievakuasi. Pihak Miyagi National Hospital juga sudah memberi ijin kepulangan. Ibu kandung Rita, Juminah (56) menyebutkan, Rita berangkat ke Jepang tahun 2009. Saat itu ia masih berstatus sebagai perawat di RS Tlogorejo Semarang.Ia berangkat ke Jepang setelah mendapat pelatihan khusus.

"Awal ada gempa, kami panik karena tak bisa kontak dia. Baru seminggu sesudahnya Rita mengontak keluarga," kata Juminah, di rumahnya, kawasan Banyumanik Semarang.

Rita mendapat penghargaan karena menjalankan misi kemanusiaan menolong korban-korban gempa dan tsunami di kawasan Miyagi, Aomori, Fukushima, Ibaraki, dan Iwate.

Di lima wilayah tersebut terdapat 35 perawat asal Indonesia. Semua perawat di lima prefektur atau provinsi ini selamat dari gempa, tsunami, maupun radiasi reaktor nuklir. Dari semua yang selamat, Rita termasuk salah satu yang bertahan dan tidak bersedia mengungsi, agar bisa mengabdikan diri pada kemanusiaan.

Kadang-kadang sulit untuk memilah-milah semua rincian yang terkait dengan hal ini, tapi aku positif Anda tidak akan kesulitan untuk memahami informasi yang disajikan di atas.

No comments:

Post a Comment