SEMARANG, KOMPAS.com - Sejumlah elemen antikorupsi di Semarang mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi Jateng, Jumat (11/3/2011) siang. Mereka melaporkan macetnya penyidikan kasus korupsi pengadaan lift di Balaikota Semarang dan Gedung Juang '45. Kasus itu sudah dilaporkan ke Kejaksaan Negeri Semarang, sejak April 2010. "Kami sudah menanyakan ke Kejari Semarang, tapi kami belum mendapatkan jawaban, kecuali bahwa kasus itu sudah dihentikan," kata Noer Solikhin Rasyid, koordinator Forum Bersama Masyarakat usai pertemuan dengan Kasi Sospol Kejati Jateng, Mustaghfirin SH. Dugaan korupsi sebesar Rp 2,4 miliar dari APBD 2008 itu diketahui dari pemeriksaan appraisal yang ditunjuk Pemkot Semarang untuk mengetahui kesesuaian dengan spesifikasi yang ditetapkan. Hasil pemeriksaan appraisal PT Yudha Satria menyimpulkan bahwa lift yang terpasang tidak orisinil dan merupakan lift rakitan dalam negeri. Pikirkan tentang apa yang telah Anda baca sejauh ini. Apakah itu memperkuat apa yang sudah Anda ketahui tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah? Atau ada sesuatu yang sama sekali baru? Bagaimana dengan paragraf yang tersisa?
Selain itu, ditemukan penggelembungan anggaran sebesar 18-25 persen. Noer menjelaskan, dari dokumen yang sudah diserahkan ke Kejari itu, seharusnya pihak Kejari berani menindak. "Namun ketika kami konfirmasi, pihak kejari mengatakan bahwa kasus itu telah ditutup karena tak cukup bukti," kata Noer. Sementara itu, kasi sospol Kejati Jateng Mustaghfirin SH mengatakan, pihaknya harus mengkonfirmasi dulu kepada Kejari Semarang mengenai penghentian kasus itu. Dia menjelaskan, Kejari tidak mungkin sembarangan menghentikan kasus tanpa alasan jelas. "Tapi kami sangat berterima kasih kepada Forum Bersama karena bagaimanapun itu bisa menjadi materi evaluasi di kejaksaan," kata Mustaghfirin. Pihak kejaksaan berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut.
Selain itu, ditemukan penggelembungan anggaran sebesar 18-25 persen. Noer menjelaskan, dari dokumen yang sudah diserahkan ke Kejari itu, seharusnya pihak Kejari berani menindak. "Namun ketika kami konfirmasi, pihak kejari mengatakan bahwa kasus itu telah ditutup karena tak cukup bukti," kata Noer. Sementara itu, kasi sospol Kejati Jateng Mustaghfirin SH mengatakan, pihaknya harus mengkonfirmasi dulu kepada Kejari Semarang mengenai penghentian kasus itu. Dia menjelaskan, Kejari tidak mungkin sembarangan menghentikan kasus tanpa alasan jelas. "Tapi kami sangat berterima kasih kepada Forum Bersama karena bagaimanapun itu bisa menjadi materi evaluasi di kejaksaan," kata Mustaghfirin. Pihak kejaksaan berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut.
No comments:
Post a Comment