BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Masterplan atau rencana induk pembangunan Kota Baru di kawasan Wayhui, Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung akan selesai dikerjakan pada pekan depan. "Setelah rencana induk pembangunan dan rencana tata bangunan lingkungan (RTBL) Kota Baru selesai dibuat, selanjutnya pembuatan detail enginering design (DED)," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung, Edi Yanto, didampingi Kabid Tata Ruang dan Prasarana Wilayah Bappeda, Sunandar Rachman, di Bandarlampung, Senin. Ia menyebutkan, masterplan pembangunan Kota Baru itu dibuat oleh konsultan PT Gubahlaras. Menurut dia, pembangunan Kota Baru di Wayhui, Kabupaten Lampung Selatan seluas 1.300 hektare (Ha). Di kawasan bekas lahan perkebunan karet milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII Lampung, akan dibangun pusat pemerintahan provinsi (Pemprov) Lampung, dan unsur muspida. The information about mobil keluarga ideal terbaik indonesia presented here will do one of two things: either it will reinforce what you know about mobil keluarga ideal terbaik indonesia or it will teach you something new. Both are good outcomes.
Pembangunan kawasan baru ini sudah masuk dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi. "Dari 1.300 Ha, sebanyak 350 Ha khusus untuk pusat pemerintahan, sisanya untuk komersil," ujarnya. Edi menjelaskan, pembangunan Kota Baru itu diperkirakan menelan biaya sekitar Rp1,8 triliun. Biaya tersebut dapat bertambah mengingat kebutuhan untuk pembangunan seperti bahan bangunan diprediksi juga akan meningkat. Ia mengatakan, pendanaan pembangunan Kota Baru itu berasal dari APBD, APBN dan pihak ketiga. Pada tahun 2011, lanjutnya kegiatan fisik pembangunan dapat dimulai seperti pembangunan akses jalan masuk, pintu gerbang, perkantoran gubernur dan DPRD, jembatan dan lain-lain. Pembangunan Kota Baru yang menganut konsep "Clean and Green City" membutuhkan dana Rp400 miliar lebih khusus untuk kegiatan fisik. Ia mengharapkan, pembangunan Kota Baru yang juga program unggulan Provinsi Lampung akan selesai dikerjakan pada 2014 mendatang. Untuk mempercepat pembangunan Kota Baru, Pemprov Lampung telah membentuk badan pengelola Kota Baru yang diketuai Asisten II Sekprov Lampung. "Badan tersebut secara khusus mengelola pembangunan Kota Baru. Mulai perencanaan hingga pengembangan. Sehingga pembangunan bisa dipercepat," ujarnya.
Pembangunan kawasan baru ini sudah masuk dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi. "Dari 1.300 Ha, sebanyak 350 Ha khusus untuk pusat pemerintahan, sisanya untuk komersil," ujarnya. Edi menjelaskan, pembangunan Kota Baru itu diperkirakan menelan biaya sekitar Rp1,8 triliun. Biaya tersebut dapat bertambah mengingat kebutuhan untuk pembangunan seperti bahan bangunan diprediksi juga akan meningkat. Ia mengatakan, pendanaan pembangunan Kota Baru itu berasal dari APBD, APBN dan pihak ketiga. Pada tahun 2011, lanjutnya kegiatan fisik pembangunan dapat dimulai seperti pembangunan akses jalan masuk, pintu gerbang, perkantoran gubernur dan DPRD, jembatan dan lain-lain. Pembangunan Kota Baru yang menganut konsep "Clean and Green City" membutuhkan dana Rp400 miliar lebih khusus untuk kegiatan fisik. Ia mengharapkan, pembangunan Kota Baru yang juga program unggulan Provinsi Lampung akan selesai dikerjakan pada 2014 mendatang. Untuk mempercepat pembangunan Kota Baru, Pemprov Lampung telah membentuk badan pengelola Kota Baru yang diketuai Asisten II Sekprov Lampung. "Badan tersebut secara khusus mengelola pembangunan Kota Baru. Mulai perencanaan hingga pengembangan. Sehingga pembangunan bisa dipercepat," ujarnya.
No comments:
Post a Comment