JAKARTA, KOMPAS.com - Prosedur pengurusan izin yang berbelit-belit serta prasarana infrastruktur yang tidak memadai, membuat iklim bisnis di Indonesia makin tak kompetitif. Padahal, potensi yang dimiliki sangat besar, terutama sektor pariwisata, jasa kesehatan, dan jasa penerbangan. Lingkungan bisnis pun jadi kurang menarik investor dalam dan luar negeri. Selain itu, produktivitas tenaga kerja juga masih rendah. "Seharusnya Indonesia banyak belajar dari Singapura," kata Penasehat Dewan Gubernur Bank Indonesia bidang riset kerjasama ekonomi internasional, Sjamsul Arifin, di Jakarta, Rabu (16/2/2011). Menurut dia, mengacu pada survei Bank Dunia iklim bisnis di Indonesia menempati peringkat ke-121 dari 183 negara yang disurvei pada tahun ini. Peringkat tersebut menurun dibandingkan peringkat tahun 2010 yakni peringkat ke-115. "Hal itu seharusnya menjadi sinyal peringatan bagi semua kalangan terkait. Jangan sampai iklim bisnis makin terperosok lagi,"katanya. I trust that what you've read so far has been informative. The following section should go a long way toward clearing up any uncertainty that may remain.
Sjamsul Arifin mengatakan, Indonesia sebenarnya memiliki banyak faktor produksi, tetapi tidak diintegrasikan dengan baik. Ia mencontohkan, Thailand yang tengah mengintegrasikan keunggulan pariwisata dengan health tourism. Selain Thailand, negara lain yang bisa menjadi sumber inspirasi adalah Singapura. Negara tersebut menempati peringkat pertama dalam urusan iklim bisnis. Peringkat iklim bisnis tersebut ditentukan berdasarkan 10 indikator seperti kemudahan mengurus izin, kemudahan memperoleh kredit, serta kemudahan mengurus pajak.
Sjamsul Arifin mengatakan, Indonesia sebenarnya memiliki banyak faktor produksi, tetapi tidak diintegrasikan dengan baik. Ia mencontohkan, Thailand yang tengah mengintegrasikan keunggulan pariwisata dengan health tourism. Selain Thailand, negara lain yang bisa menjadi sumber inspirasi adalah Singapura. Negara tersebut menempati peringkat pertama dalam urusan iklim bisnis. Peringkat iklim bisnis tersebut ditentukan berdasarkan 10 indikator seperti kemudahan mengurus izin, kemudahan memperoleh kredit, serta kemudahan mengurus pajak.
No comments:
Post a Comment